Ringkasan ini tidak tersedia. Harap
klik di sini untuk melihat postingan.
readmore »»
Home » Archives for Juli 2014
459. Perjuangan Gita Sesa Wanda cantika
kisah nyata tentang seorang gadis yg bernama Gita Sesa Wanda cantika yg di panggil Keke, seorang gadis remaja indonesia yg telah meninggal tahun 2006 karena kanker ganas.
namanya Keke. umur nya 13 tahun ketika ia divonis mengalami penyakit kanker ganas yg bernama Rabdomiosarkoma, sulit baginya untuk mengerti penyakit apa yg menyerang bagian wajahnya itu, bahkan untuk menyebut ulang nama penyakit itu ia sangat kesulitan.
ia sedih ketika ayahnya menangis menolak permintaan dokter untuk melakukan operasi diwajah nya, dokter bilang bila ia tidak melakukan oprasi, maka hidup nya tidak akan bertahan lebih dari 3 bulan, ia sangat terkejut, karna penyakit itu tidak memiliki tanda-tanda apapun selain ia mengalami sakit mata yg diikuti dengan mimisan yg terjadi selama seminggu.
kanker itu hanya seukuran kuku jari dan bersarang dibagian pelipis mata nya. tapi operasi itu mengharuskan ia kehilangan sebagian wajah kiri dan mata nya.
ayah nya tentu tidak akan rela ia kehilangan bagian wajah nya karna ia adalah seorang anak gadis yg akan tumbuh dewasa kelak. keke tak pernah paham seberapa menakutkan penyakit itu hingga ia merasakan sendiri bagian wajah nya mulai membengkak sebesar boal tenis dan buta.
ketika ia menangis, ia merasa kesakitan, ayah nya tidak pernah mau jujur mengatakan penyakit itu. hingga ahirnya ia berjuang hidup selama 3 bulan mencari pengobatan tradisional dan seorang ulama mengatakan ia terserang kanker.
perasaannya saat itu sangat hancur, ia tau hidupnya tak akan lama lg, dengan keadaan buta dan kehilangan pernapasan hidung sebelah kiri nya. ia menangis dan protes kepada Tuhan, mengapa ia tega merenggut masa remajanya dan kesempatannya untuk menjadi penyanyi dan model.
air mata yg berjatuhan setiap harinya tak pernah ia lewatkan ketika rasa sakit kanker itu datang. walau demikian, ia sangat beruntung, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan kekasihnya selalu ada di sampingnya untuk memberikan dukungan tanpa henti.
ketika ia mulai pasrakan Tuhan menjemput nya, ia hanya berdoa dan berharap kepada Tuhan agar memberikan waktu lebih lama di dunia ini untuk mengucapkan salam perpisahan dengan sahabat, kekasih dan terutama untuk membuat ayahnya bahagia lebih lama.
disaat ia tidak mampu berdiri dan mengalami kritis, Tuhan mendengar doa nya, disaat itulah ia mendapatkan mukjizat, seorang dokter menyelamatkannya dari penyakit itu disaat-saat terahir hidup nya. ia sembuh, dan kanker di wajahnya hilang secara ajaib.
ia merasakan kebaikan Tuhan padanya dan melawan vonis kematian yg dikatakan dokter pdanya. ia berjanji pada Tuhan mulai saat itu untuk bersyukur akan kehidupan yg ia berikan padanya.
ia melewatkan hari-harinya dengan bahagia bersama keluarga dan teman-teman nya. ia menghabiskan waktunya dengan belajar kitab suci dan mendekatkan diri pada Tuhan. hidup nya pun berlalu dengan bahagia walau pun pada akhirnya hal yg tak ia harapkan terjadi lagi dalam hidupnya ketika kanker itu kembali padanya, kini ia menyerang wajah sebelah kanannya,.
disaat ia mendapatkan vonis itu kembali, ia tidak lagi takut dan ia tidak lagi marah kepada Tuhan, ia bersyukur kepada nya, karna Tuhan telah memberikan kesempatan lebih lama di dunia ini untuk dapat bersama sahabat, keluarga dan kekasihnya.
dokter yg menyelamatkan hidupnya pertama kalinya menyerah, ia tak sanggup lagi menyelamatkan nya. keke hanya tersenyum dan berjanji untuk bertahan hidup hingga ia bisa melewatkan ujian terahirnya di dunia ini agar bisa lulus di bangku SMP. walaupun ia buta dan lumpuh, ia berjanji pada Tuhan dan sahabat-sahabatnya untuk lulus dan memakai seragam SMA.
sobat, hidup adalah anugerah yg indah, atas kebaikan Tuhan, ia mampu mengikuti ujian sekolah dengan kondisi yg makin parah, ia bersyukur karna bisa lulus dengan baik dan akhirnya mampu memakai seragam rok abu-abu bersama sahabat-sahabatnya walaupun hanya sehari disaat sebelum ia harus dilarikan ke rumah sakit karna darah terus mengalir dari hidungnya, kematiannya semakin dekat dan itu bisa ia rasakan disaat hembusan napasnya semakin berat.
tapi ia tak ingin pergi dari dunia ini tanpa menuliskan suratnya kepada Tuhan...
surat yg telah membuatnya hidup sebagai seorang gadis yg berjuang untuk hidup dan ribuan anak-anak lain yg mengalami penyakit kanker yg sama dengannya.
ia berharap ketika ia tidak ada lagi di dunia ini, kisah nya menjadi inspirasi bagi siapapun yg ada di dunia ini untuk bersyukur akan hidup. karna Tuhan begitu mencintai kita dengan cobaan nya.
sobat.. bila ada tawa didunia ini,maka akan ada tangis disampingnya.
*#Surat Kecil Untuk Tuhan#*
Tuhan...
andai aku bisa kembali aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan..
bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhan...
bolehkah aku memohon satu hal kecil pada-Mu
Tuhan..
biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku untuk memandang langit dan bulan setiap harinya...
Tuhan...
ijinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya..
Tuhan..
bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi agar aku bisa memberikan kebahagian kepada ayah dan sahabat-sahabtku..
Tuhan..
berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa agar aku bisa memberikan arti hidup kepada siapapun yg mengenalku..
Tuhan..
surat kecil ku ini adalah surat terahir dalam hidup ku
andai aku kembali....
ke dunia yg Kau berikan pada ku...
in memorial gita sesa wanda cantika
*Bagi yang mau tau lebih lengkapnya, judul buku "Surat Kecil untuk Tuhan" karya Agnes davonar*
458. Ya Tuhanku, Mengapa Engkau Tidak Menolongku
Alkisah ada seorang laki-laki yang tinggal di dekat sebuah sungai. Bulan-bulan musim penghujan sudah dimulai. Hampir tidak ada hari tanpa hujan baik hujan rintik-rintik maupun hujan lebat.
Pada suatu hari terjadi bencana di daerah tersebut. Karena hujan turun deras agak berkepanjangan, permukaan sungai semakin lama semakin naik, dan akhirnya terjadilah banjir.
Saat itu banjir sudah sampai ketinggian lutut orang dewasa. Daerah tersebut pelan-pelan mulai terisolir. Orang-orang sudah banyak yang mulai mengungsi dari daerah tersebut, takut kalau permukaan air semakin tinggi.
Lain dengan orang-orang yang sudah mulai ribut mengungsi, lelaki tersebut tampak tenang tinggal dirumah. Akhirnya datanglah truk penyelamat berhenti di depan rumah lelaki tersebut.
“Pak, cepat masuk ikut truk ini, nggak lama lagi banjir semakin tinggi”, teriak salah satu regu penolong ke lelaki tersebut.
Si lelaki menjawab: “Tidak, terima kasih, anda terus saja menolong yang lain. Saya pasti akan diselamatkan Tuhan. Saya ini kan sangat rajin berdoa.”
Setelah beberapa kali membujuk tidak bisa, akhirnya truk tersebut melanjutkan perjalanan untuk menolong yang lain.
Permukaan air semakin tinggi. Ketinggian mulai mencapai 1.5 meter. Lelaki tersebut masih di rumah, duduk di atas almari.
Datanglah regu penolong dengan membawa perahu karet dan berhenti di depan rumah lelaki tersebut.
“Pak, cepat kesini, naik perahu ini. Keadaan semakin tidak terkendali. Kemungkinan air akan semakin meninggi.
Lagi-lagi laki-laki tersebut berkata: ” Terima kasih, tidak usah menolong saya, saya orang yang beriman, saya yakin Tuhan akan selamatkan saya dari keadaan ini."
Perahu dan regu penolong pun pergi tanpa dapat membawa lelaki tersebut.
Perkiraan banjir semakin besar ternyata menjadi kenyatan. Ketinggian air sudah sedemikian tinggi sehingga air sudah hampir menenggelamkan rumah-rumah disitu. Lelaki itu nampak di atas wuwungan rumahnya sambil terus berdoa.
Datanglah sebuah helikopter dan regu penolong. Regu penolong melihat ada seorang laki-laki duduk di wuwungan rumahnya. Mereka melempar tangga tali dari pesawat. Dari atas terdengar suara dari megaphone: ” Pak, cepat pegang tali itu dan naiklah kesini. “, tetapi lagi-lagi laki-laki tersebut menjawab dengan berteriak: ”Terima kasih, tapi anda tidak usah menolong saya. Saya orang yang beriman dan rajin berdoa. Nasib saya telah ditentukan Tuhan, kalau Tuhan tidak menyelamatkan saya maka itu sudah kehendak Tuhan."
Ketinggian banjir semakin lama semakin naik, dan akhirnya seluruh rumah di daerah tersebut sudah terendam seluruhnya
Bagaimana nasib lelaki tersebut?
Lelaki tersebut akhirnya mati tenggelam.
Di akhirat dia dihadapkan pada Tuhan. Lelaki ini kemudian mulai berbicara bernada protes: ”Ya Tuhan, aku selalu berdoa padamu, selalu ingat padamu, tapi kenapa aku tidak engkau selamatkan dari banjir itu?”
Tuhan menjawab dengan singkat: “Aku selalu mendengar doa-doamu, untuk itulah aku telah mengirimkan Truk, kemudian perahu dan terakhir pesawat helikopter. Tetapi kenapa kamu tidak ikut salah satupun?"
Sebuah perumpamaan menarik. Demikian juga dalam kehidupan kita, kita bekerja dan selalu melakukan doa kepada-Nya. Tuhan tidak selalu menolong kita dengan cara yang kita mau atau cara yang kita perkirakan. Kadang Dia sudah sering mengirimkan “truk”, “perahu”, dan “pesawat” kepada kita, tapi kita tidak menyadarinya. Kiranya kita memiliki Hikmat dalam menyikapi segala situasi dalam kehidupan kita dan tidak naif dalam menjalaninya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2014
(95)
-
▼
Juli
(15)
- 460. Sahabat Sejati
- 459. Perjuangan Gita Sesa Wanda cantika
- 458. Ya Tuhanku, Mengapa Engkau Tidak Menolongku
- 457. I Can Do It
- 456. Filosofi Dasar Dalam Hidup
- 455. Tupai Pemberani
- 454. "Ungkapkan Rasa Sayang Selagi Masih Sempat"
- 453. Simple Things Can Make a Big Difference
- 452. Dad' Eyes
- 451. "Yertle" Si Raja Kura-Kura
- 450. Pensil yang Sempurna
- 449. Berlian
- 448. Sup dari Batu
- 447. Lika Liku Cinta
- 446. Email?? Penting ga sich??
-
▼
Juli
(15)