424. I Love U



Saat kamu berumur 5 tahun, Aku bilang aku cinta padamu.
Kamu bertanya, "apa itu?"

Saat kamu berumur 15 tahun, Aku bilang, "aku cinta padamu.."
Kamu malu dengan muka memerah,
Menunduk dan tersenyum...

Saat aku bilang aku cinta padamu,
Kamu meletakkan kepalamu di pundakku, memegang tanganku, tidak membiarkan aku menghilang dan pergi jauh..

Saat kamu berumur 25 tahun, Aku bilang, "aku cinta padamu..",
Kamu menyiapkan sarapan, dan mencium keningku sambil berkata, "Sebaiknya kamu makan lebih cepat,
nanti terlambat."

Saat kamu berumur 30 tahun, Aku bilang, "aku cinta padamu..",
Kamu bilang, "kalau kamu memang cinta padaku, pulanglah lebih awal dari kantor..."

Saat kamu berumur 40 tahun, Aku bilang, "aku cinta padamu,
Kamu membersihkan meja makan dan berkata, "Sayang, bantu anak-anak ngerjain pe-er ya.."

Saat kamu berumur 50 tahun, Aku bilang, "aku cinta padamu,.."
Kamu asyik menjahit dan tertawa mendengarnya...

Saat kamu berumur 60 tahun, Aku bilang, "aku cinta padamu..,
Kamu hanya tersenyum...

Saat kamu berumur 70 thn, Aku bilang aku cinta padamu.
Kita duduk berdua diatas kursi goyang.
Saya bacakan surat cinta yang pernah kamu buat 50 tahun yang lalu...
tangan kita saling bersilangan...

Saat kamu berumur 80 tahun,
KAMU bilang, "Kamu Cinta Padaku..."
Aku hanya diam tapi mataku berlinang air mata.
Hari itu adalah hari yang paling membahagiakan bagiku karena kamu cinta padaku...

Saat kamu di ujung maut,
Kamu bilang "kamu cinta aku..",
Aku mengenggam erat tanganmu
Dan berdoa serta bersyukur bahwa kamu adalah memang jodoh yang ditakdirkan Tuhan kepadaku...
Dan aku akan doakan kamu untuk mendapatkan tempat yg paling baik di sisi Tuhan bersama cinta kita
berdua..

"Life is so short..
Please Appreciate Your Loved Ones…
Say "I Love You" To Them When U Have The Chance Now!!!"


readmore »»  

423. The Power of "Hope"



Dahulu, ada seorang pengusaha yang cukup berhasil dikota ini. Ketika sang suami jatuh sakit, satu persatu pabrik mereka dijual.
Harta mereka habis, terkuras oleh biaya pengobatan. Hingga mereka harus pindah ke pinggiran kota dan membuka rumah makan yang sangat sederhana. Sang suami pun telah tiada.
Beberapa tahun kemudian, rumah makan itu harus berganti rupa menjadi warung makan yang lebih kecil di sebelah pasar.
Setelah sekian lama tidak mendengar kabar, kini setiap malam tampak sang istri dibantu oleh anak dan menantunya menggelar tikar berjualan lesehan di alun-alun kota. Cucunya sudah ada beberapa.
Orang-orang pun masih mengenal masa lalunya yang berkelimpahan. Namun ia tidak kehilangan senyumnya yang tegar saat melayani para pembeli. Wahai Ibu, bagaimana kau sedemikian kuat...?
"Harapan nak...!
Jangan kehilangan harapan.
Bukankah seorang guru dunia pernah berujar, karena harapanlah seorang ibu menyusui anaknya.
Karena harapanlah kita menanam pohon meski kita tahu kita tak akan sempat memetik buahnya yang ranum bertahun-tahun kemudian.
Sekali kau kehilangan harapan, kau kehilangan seluruh kekuatanmu untuk menghadapi dunia" 


readmore »»  

422. Mengasah Kapak



Alkisah ada seorang penebang pohon yang sangat kuat. Dia melamar pekerjaan pada seorang pedagang kayu, dan dia mendapatkannya. Gaji dan kondisi kerja yang diterimanya sangat baik. Karenanya sang penebang pohon memutuskan untuk bekerja sebaik mungkin.

Sang majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya. Hari pertama sang penebang pohon berhasil merobohkan 18 batang pohon. Sang majikan sangat terkesan dan berkata, "Bagus, bekerjalah seperti itu!"

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari sang penebang pohon bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 15 batang pohon. Hari ketiga dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya berhasil merobohkan 10 batang pohon. Hari-hari berikutnya pohon yang berhasil dirobohkannya makin sedikit. "Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku", pikir penebang pohon itu.

Dia menemui majikannya dan meminta maaf, sambil mengatakan tidak mengerti apa yang terjadi. "Kapan saat terakhir kau mengasah kapak?" sang majikan bertanya.

"Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sangat sibuk mengapak pohon," katanya.

Notes:

Kehidupan kita sama seperti itu. Seringkali kita sangat sibuk sehingga tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak. Di masa sekarang ini, banyak orang lebih sibuk dari sebelumnya, tetapi mereka tidak lebih berbahagia dari sebelumnya. Mengapa? Mungkinkah kita telah lupa bagaimana caranya untuk tetap tajam?

Tidak ada yang salah dengan bekerja keras. Tetapi tidak seharusnya kita sedemikian sibuknya sehingga mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat penting dalam hidup, seperti menyediakan waktu untuk keluarga, membaca buku, refreshing dan lain sebagainya.

Kita semua membutuhkan waktu untuk tenang, untuk berpikir dan merenung, untuk belajar dan bertumbuh. Bila kita tidak mempunyai waktu untuk mengasah kapak, kita akan tumpul dan kehilangan kreativitas. Jadi mulailah dari sekarang, memikirkan cara bekerja lebih efektif dan menambahkan banyak nilai ke dalamnya.


readmore »»  

421. Perbuatan Baik Tidak Pernah Sia-sia



Alkisah ada seorang dermawan yg berkeinginan untuk berbuat kebaikan.

Dia telah menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada beberapa orang yang ditemuinya.

Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang maka langsung saja dia menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang penjahat beringas. Mendengar kbr ini si dermawan hanya mengatakan” Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada seorang penjahat”

Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang, si dermawan pada hari itu juga telah berniat untuk melakukan kebaikan. Ia dengan segera memberikan sejumlah uang kepada orng tersebut. Keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan uang kpd seorang koruptor. Mendapat kabar ini si dermawan hanya berkata “Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada koruptor”.

Si dermawan ini tidak berputus asa, ketika dia bertemu dengan seseorang dengan segera dia menyerahkan sejumlah uang yang memang telah disiapkannya. Maka esok harinya pun tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang kaya raya. Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata. ” Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan seorang yang kaya raya”.

Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah seorang yang “Ceroboh” Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya kepada orang yang tidak dikenalnya, padahal jika dia lebih teliti maka niat baik nya itu bisa lebih berguna tersalurkan kepada orang yang memang membutuhkan.

Tapi ternyata suatu niat yg baik pasti akan berakhir dengan baik, pun begitu pula dengan “kecerobohan” si dermawan.

Uang yg diberikannya kepada sang penjahat ternyata mampu menyadarkannya bahwa di dunia ini masih ada orang baik, orang yg peduli dengan lingkungan sekitarnya. Penjahat ini bertobat dan menggunakan uang pemberian sang dermawan sebagai modal usaha. Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya ternyata menyentuh hati nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh keserakahan, dia menyadari bahwa hidup ini bukanlah tentang berapa banyak yang bisa kita dapatkan. Dia bertekad mengubah dirinya menjadi orang yang baik, pejabat yang jujur dan amanah. Sementara itu pemberian yg diterima oleh si kaya raya telah menelanjangi dirinya, karena selama ini dia adalah seorang yg kikir, tak pernah terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain, baginya segala sesuatu harus lah ada timbal baliknya. Dirinya merasa malu kepada si dermawan yang dengan kesederhananya ternyata masih bisa berbagi dengan orang lain.

tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia terhadap suatu kebaikan. Karena kebaikan akan berakhir pula dengan kebaikan. Hidup ini bukanlah soal berapa banyak yang bisa kita dapatkan, tapi berapa banyak yang bisa kita berikan. So, mulai lah dr skrg brbagi dan memberi apa yg kita bs berikan tanpa pamrih n mmikirkan balasan nya.


readmore »»  

420. Di Saat Kamu Mengira Aku Tak Memperhatikanmu



Di saat kamu mengira aku tak memperhatikanmu, aku melihatmu menggantungkan lukisan pertamaku pada lemari es dan aku ingin cepat-cepat melukis yang lain lagi.

Di saat kamu mengira aku tak memperhatikanmu, aku melihatmu memberi makan seekor kucing liar, dan aku belajar adalah sungguh baik menyayangi binatang.

Di saat kamu mengira aku tak memperhatikanmu, aku melihat kamu membuat kue kesukaanku, dan aku belajar bahwa hal kecil pun dapat menjadi sesuatu yang special dalam hidup.

Di saat kamu mengira aku tak memperhatikanmu, aku mendengarmu mengucapkan doa, dan saya tahu di sana ada Tuhan yang selalu aku bisa ajak ngobrol dan aku belajar percaya dalam Tuhan.

Di saat kamu mengira aku tak memperhatikanmu, aku melihat kamu membuatkan makanan dan membawanya kepada seorang teman yang sakit, dan aku belajar bahwa segala yang kita punya dapat dipakai untuk menolong sesama.

Di saat kamu mengira aku tak memperhatikanmu, aku melihatmu memberikan waktumu dan uangmu untuk menolong orang yang tidak memiliki apapun dan aku belajar orang yang mempunyai sesuatu harus memberikan kepada yang tidak punya.

Di saat kamu mengira aku tak memperhatikanmu, aku melihat kamu peduli dengan rumah kita dan kepada setiap orang di dalamnya dan aku belajar bahwa kita harus peduli pada apa yang diberikan kepada kita.

Di saat kamu mengira aku tak memperhatikanmu, aku melihat bagaimana kamu memegang tanggung jawabmu, bahkan ketika kamu merasa tidak enak dan aku belajar bahwa aku akan menjadi orang bertanggung jawab ketika diriku semakin dewasa.

Di saat kamu mengira aku tak memperhatikanmu, aku melihat air mata dari matamu, dan aku belajar bahwa kadang kala sesuatu itu menyakitkan dan tidak salah untuk tidak menangis.

Di saat kamu mengira aku tak memperhatikanmu, aku melihat bahwa kamu peduli dan aku ingin menjadi segala sesuatu yang aku mampu.

Di saat kamu mengira aku tidak memperhatikan, aku belajar paling banyak dari masalah hidup bahwa aku perlu mengetahui bagaimana menjadi orang yang baik dan produktif ketika diriku tumbuh dewasa.

Di saat kamu mengira aku tidak memperhatikanmu, Aku mencarimu dan ingin mengatakan “Terima kasih untuk segala sesuatu yang aku lihat ketika kamu berpikir aku tidak memperhatikanmu.”


readmore »»